![]() |
Ilustrator: Rifqi/nasagapura.org |
Moh. Unais Ansori*
Kelopak harapan melekat pada cangkir kopi yang candu
Dengan irama siulan biola tak bertulang
Batu menumpahkan resah
Pada alam sebab pangeran mematahkan
Sumbu katulistiwa yang dibangun
Dalam air yang merangkak
Di dekapan sang bunda
Kaca yang berserakan kau kemas kembali
Menjadi zikir yang membius api pencakar luka
Namun bait puisimu mampu
Menggedor lautan jantung yang hampir tenggelam
Hingga aku tertelan luas kebahagiaan
Yang mencumbui ranum sutra kisah mutiara.
*) Moh. Unais Ansori biasa dipanggil Unais, merangkul aksara 05 September 2005, menetap di timur kota keris yaitu Desa Romben Guna Dungkek, pengikat permata Bunawiyah dan H. Ansori, selesai menjelajahi pendidikan SDN Romben Guna II, Mts. Nasy'atul Mutaallimin, sedang ada dipuncak paling akhir yaitu kelas akhir MA Nasy'atul Mutaallimin, menyimpan bunga kehidupan tanggal 27 Mei 2020. Dan aktif di Tulen Community serta jabatannya yang sekarang adalah Leader. Dan organisasi ISGAD (Ikatan Santri Nasa Gapura Dungkek) dan menduduki jabatannya yaitu Humas. Dan juga aktif di organisasi Asli Reng Temor. Juga salah satu personil Dram Band Putra Nasa