![]() |
Salah seorang calon siswa baru MA Nasa tengah mengikut tes baca Al-Qur'an. |
Gapura Timur, NASA - Madrasah Aliyah (MA) Nasy’atul Muta’allimin kembali melanjutkan rangkaian seleksi penerimaan siswa baru dengan pelaksanaan tesan hari kedua, Ahad, 29 Juni 2025.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini mencakup dua jenis tes, yakni tes baca Al-Qur’an dan psikotes.
Pelaksanaan tes baca Al-Qur’an dilakukan secara individual. Para peserta dipanggil satu per satu untuk membaca di hadapan tim penguji.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh KH M Syamsuni, didampingi Kiai Manshur, yang secara teliti mencermati kualitas bacaan peserta dan memberikan penilaian sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
"Secara umum, para peserta mampu membaca dengan baik, meskipun beberapa di antaranya tampak gugup saat maju ke depan," kata Kiai Syamsuni kepada NASA Online.
Faktor seperti kurangnya kedisiplinan dalam pembiasaan mengaji di rumah serta pengaruh penggunaan gawai menjadi salah satu penyebab ketidaksiapan sebagian siswa.
“Biasanya saya lancar saat membaca Al-Qur’an di rumah, tapi tadi saat dipanggil maju, saya justru gugup dan lupa napas,” ujar salah satu peserta dengan jujur.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pihak madrasah merencanakan penerapan metode Skema Tajwid, yakni metode pembelajaran Al-Qur’an berbasis kemampuan menulis dan membaca sesuai kaidah tajwid. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas bacaan siswa secara bertahap dan sistematis.
Selain tes baca Al-Qur’an, siswa juga mengikuti psikotes yang bertujuan mengukur aspek kepribadian, kemampuan kognitif, serta minat dan potensi diri.
Psikotes ini dilaksanakan secara tertulis dan dipandu oleh dua tenaga profesional, Abd. Muqsith dan Imam Abdurrahman.
Melalui rangkaian seleksi ini, pihak madrasah berharap dapat memetakan potensi siswa tidak hanya dari sisi spiritual, tetapi juga psikologis.
"Dengan demikian, proses pendidikan ke depan dapat dirancang lebih sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing peserta didik," tandas Imam Abdurrahman.
Kontributor: Amanul Khoifin dan Syamsul Wahed
Editor: Ibnu Abbas