Situs Resmi Pondok Pesantren Nasy'atul Muta'allimin Gapura Sumenep Madura
GAMBAR LATAR

GAMBAR LATAR

Tutup Semarak HUT Ke-80 RI, Pengasuh Ulas Perjuangan Santri Masa Kini

Pengasuh Pondok Pesantren Nasy'atul Muta'allimin, Kiai A Dardiri Zubairi 

Gapura Timur, NASA Online Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin Gapura menggelar acara Penutupan Semarak Kemerdekaan HUT ke-80 Republik Indonesia pada Kamis (28/8/2025). Kegiatan yang berlangsung di halaman gedung asrama baru tersebut diikuti dengan penuh khidmat dan meriah oleh para santri.

Acara ini dihadiri langsung oleh Pengasuh, Kiai A Dardiri Zubairi dan jajaran pengurus pesantren. Dalam tausiyah kemerdekaan, Pengasuh mengingatkan kembali peran besar para pemuda dalam sejarah perjuangan bangsa. 

Ia mencontohkan tokoh-tokoh muda penggagas Kongres Pemuda, seperti Sugondo (24 tahun), Muhammad Yamin (25 tahun), Yohanat (18 tahun), J. Lemana (23 tahun), serta beberapa pemuda lainnya. 

“Anak muda memiliki banyak peran untuk memperjuangkan kemerdekaan,” tuturnya.

Lebih jauh, Pengasuh menekankan bahwa perjuangan santri masa kini berbeda dengan perjuangan para pemuda di masa lalu. 

Jika dahulu perjuangan dilakukan dengan senjata dan pengorbanan fisik, maka saat ini santri merefleksikan semangat kemerdekaan melalui belajar dengan tekun, rajin membaca, serta membangun kelompok diskusi untuk mengasah intelektual. 

“Perjuangan kalian adalah belajar dengan sungguh-sungguh,” pesannya.

Penutupan Semarak Kemerdekaan HUT ke-80 RI 

Dalam nasihatnya, beliau juga mengingatkan bahwa tantangan hidup adalah bagian dari proses pembentukan karakter. “Orang yang tantangannya berat, dia akan menjadi orang yang kuat,” ungkapnya. 

Selain itu, beliau menegaskan bahwa mengelola masyarakat tidak bisa hanya didasarkan pada teori, melainkan harus ditempa melalui pengalaman nyata, kedisiplinan, dan tanggung jawab.

Suasana semakin hangat ketika sesi tanya jawab dibuka. Para santri dengan antusias mengajukan pertanyaan seputar peran pemuda dan santri dalam mengisi kemerdekaan. Dialog yang terjadi mencerminkan semangat kritis sekaligus menunjukkan bahwa nilai perjuangan masih hidup di hati generasi muda pesantren.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para santri tidak sekadar mengenang perjuangan para pahlawan, tetapi juga mampu menanamkan nilai kemerdekaan dalam kehidupan sehari-hari. 

Penutupan Semarak Kemerdekaan HUT ke-80 RI di Pondok Pesantren Nasy’atul Muta’allimin pun berlangsung penuh hikmah dengan semangat kebersamaan.

Kontributor: Humaidi

Editor: Ibnu Abbas